Keong Menjadi Topik Utama Kuliah Tamu dari Professor Jepang

November 16, 2018, oleh: superadmin


Program Studi Agroteknologi UMY mengadakan kuliah tamu bagi mahasiswa pertanian pada Rabu, 14 November 2018. Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Perkuliahan F5.001, Gedung F5 Lantai Dasar UMY. Pada acara tersebut mengangkat tema “Function of Ecosystem: meaning of biodiversity from snail study point of view” dengan pembicara Prof. Sato Satoru yang berasal dari Yamagata University, Jepang.
Dalam acara tersebut, dijelaskan bahwa keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber, dimana memiliki peran penting dalam fungsi dan layanan ekosistem. Dalam hal ini, keanekaragaman hayati berdampak pada produktivitas ekosistem seperti efek positif dari keragaman tumbuhan pada aktivitas dekomposer. Selain itu, keragaman tanaman yang lebih tinggi berkontribusi untuk menurunkan kerusakan tanaman oleh organisme hama.
Beliau juga menjelaskan tentang perbedaan antara pertanian konvensional dan pertanian organik yang ada di Jepang, termasuk hama yang ada di dalamnya. Dalam kasus ini adalah keong, banyak yang menganggap bahwa keong ini adalah hama, padahal menurut Sato, lahan pertanian padi yang di dalamnya terdapat keong mempunyai kondisi tanah yang cukup subur dan kondisi air yang bersih, dibandingkan dengan lahan yang tidak terdapat keong di dalamnya. Kondisi tanah yang tidak ada keong di dalamnya, memiliki karakteristik yang kurang baik dan terdapat lumut pada kondisi airnya. Dengan catatan jumlah keong itu sesuai, jangan sampai meledak populasinya karena hal itu juga nantinya akan merusak tanaman padi.
Dengan adanya guest lecture ini, banyak membantu pemahaman peserta bahwa tidak semua keong itu perusak akan tetapi malah membantu dalam proses pertanian. “Saya jadi tahu lebih dalam, selama ini saya fikir semua keong itu hama tapi ternyata ada yang bisa membantu meningkatkan jumlah produksi tanaman bahkan hasilnya lebih baik lagi”, kata Aqila.