Dosen Agroteknologi Manfaatkan Dekomposter Sederhana dalam Memproduksi Kompos dan POC

August 27, 2022, oleh: superadmin

Taufiq Hidayat, S.P., M.Sc. Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan membuat dekomposter sederhana dalam mengolah limbah domestik.

Pengabdian ini dilakukan pada Senin, 14 Februari 2022 di Pedukuhan Ngaglik, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dengan melibatkan 42 orang warga.

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pemanfaatan limbah rumah tangga dengan pemateri Bapak Rudi Wiryawan S.P, laboran greenhouse fakultas pertanian UMY dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan limbah rumah tangga menggunakan dekomposter serderhana. Limbah rumah tangga yang dimaksud disini merupakan limbah domestik dari hasil kegiatan manusia seperti daun kering, sisa makanan (sayur, buah, lauk) maupun kotoran hewan. Limbah ini jika tidak diolah dengan baik akan menimbulkan polusi lingkungan, menjadi sumber panyakit, serta merusak pemandangan.

Pengolahan limbah rumah tangga yang paling sering digunakan adalah menggunakan dekomposter dengan kapasitas 60 liter yang memiliki harga berkisar300 – 500 ribu rupiah. Dekomposter dengan ukuran kecil tidak disarankan untuk digunakan karena akan menimbulkan aroma yang menyengat. Aroma ini muncul karena terjadi fermentasi anaerob dari limbah sehingga luaran yang dihasilkan adalah gas ammonia.

Pada pengabdian ini dengan budget kurang dari serratus ribu rupiah, dekomposter sederhana dapat mengolah limbah tanpa menghasilkan aroma yang menyengat. Dua hal utama yang menjadikan dekomposter sederhana ini dapat menghasilkan kompos tanpa aroma yaitu; aeraisi yang berjalan dengan baik dan pemanfaatan organisme pendekomposisi yang cepat. Organisme yang digunakan adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau yang lebih dikenal dengan maggot.

Bayu Anggita selaku kepala dukuh Ngeblak, Ngeposari menyampaikan bahwa dengna adanya sosialsiasi ini masyarakat mendapatkan pemahaman terkait pemanfaatan limbah rumah tangga yang biasanya hnya dibuang ternyata dapat diolah menjadi pupuk kompos dan POC.

Pada akhir acara, setiap KK di dukuh Ngeblak dibagikan dekomposter sederhana, dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan limbah dengna baik dan kedepannya lebih banyak penggunaan pupuk organik dari pada pupuk kimia.