Gelar ICoSA ke-3, Agroteknologi UMY Angkat Tema Dukung SDGs

October 15, 2020, oleh: superadmin

Agroteknologi UMY menggelar konferensi Internasional ICoSA ke-3  (International Conference on Sustainable Agriculture) pada 13-14 Oktober 2020 kemarin. ICoSA merupakan salah satu agenda tahunan dari Prodi Agroteknologi UMY. ICoSA ke-3 tersebut mengangkat tema “Resilient Agricultural Practices to Strengthen Food Security”.

Dr. Siti Nur Aisyah, SP selaku ketua panitia, mengungkapkan bahwa pemilihan tema tersebut merupakan perhatian dan bentuk dukungan terhadap tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang salah satu komponennya yaitu “Zero Hunger”. Dosen Agroteknologi UMY  tersebut juga menambahkan bahwa “Zero Hunger” merupakan komponen kedua dari 17 komponen lainnya yang berfokus dalam upaya untuk mencapai negara tanpa kelaparan di seluruh dunia.

Acara yang dilaksanakan secara virtual conference tersebut diikuti oleh 92 peserta dari berbagai negara yaitu meliputi Indonesia, Thailand, Vietnam dan Sudan. Adapun untuk pembicara utama dalam acara tersebut yaitu Prof. Maria Rosa Mosquera-Lasada dari University of Santiago de Compostela-Spanyol, Prof. Dr.sc.agr. Michael Henry Bohme dari Humboldt University of Berlin-Jerman dan Ir. Indira Prabasari, M.P., Ph.D. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta-Indonesia. Dalam materinya, Prof. Maria Rosa Mosquera-Lasada menjelaskan mengenai peranan agroforestry dalam mendukung budidaya pertanian yang tangguh yang bisa dimanfaatkan oleh petani dan bukan petani. Sedangkan, Prof. Dr.sc.agr. Michael Henry Bohme berbicara tentang sistem pertanian berkelanjutan yang tidak hanya mempengaruhi aspek  lingkungan tapi juga  social dan ekonomi. Materi mengenai pemanfaatan teknik pasca panen untuk menghasilkan produk yang tahan lama, berdaya jual tinggi dan nilai komersial yang bagus disampaikan oleh Ir. Indira Prabasari, M.P., Ph.D.

Dr. Siti Nur Aisyah, SP berharap acara ICoSA tersebut bisa menjadi wadah pertukaran informasi dari berbagai bidang. “ Dengan adanya acara ICoSA ini, kita berharap ada pertukaran informasi dari berbagai bidang. Dimana dengan pertukaran informasi ini, kita bisa menyusun strategi bagaimana menerapkan budidaya pertanian yang tangguh. Sehingga kita bisa mencapai kondisi ketahanan pangan yang stabil. Karena dalam budidaya tidak hanya urusan bercocok tanam saja, melainkan ada aspek lain yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan. Dengan adanya ICoSA yang mencakup banyak bidang kajian dalam pertanian , harapannya juga bisa saling memberikan masukan satu sama lain dan dari pihak lainnya bisa mengambil ide-ide yang bisa dimasukkan dalam studi  ataupun kajian dan praktek yang sedang dilakukan”. Terangnya. (tgh)