Kulit Pisang Ternyata Dapat Digunakan Sebagai Subtitusi Nutrisi Pada Media Kultur In Vitro

June 14, 2021, oleh: superadmin

     Pada Sabtu (12/6), Program Studi Agroteknologi UMY bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UMY menyelenggarakan Seminar Dosen. Seminar dosen merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi Agroteknologi FP UMY guna memberikan ilmu terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh dosen Agroteknologi  FP UMY.

     Pemateri pertama disampaikan oleh Etty Handayani, S.P. M.Si. dengan judul “Potensi Pemanfaatan Kulit Pisang dalam Kultur In Vitro Tanaman”. Etty mengungkapkan pada dasarnya Kultur In-Vitro ini memiliki prokontra terkait penyebutannya. “Hal ini dikarenakan Kultur In Vitro merupakan metode pengembangbiakan dengan menggunakan sel. Sedangkan setiap makhluk hidup memiliki sel. Oleh karena itu, beberapa peneliti Kultur In Vitro tanaman disebut tissueculture,” ungkap Etty.

     Sebagaian besar media dan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang beredar dipasaran memiliki harga yang relatif tinggi, sehingga perlu ditemukan alternatif lain sebagai subtitusi ZPT. Etty mengungkapkan salah satu alternatif sebagai subtitusi ZPT bisa didapatkan pada limbah rumah tangga, salah satunya limbah kulit pisang. “Dalam kulit pisang terdapat beberapa nutrisi yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan eksplan. Selain dari nutrisi, bahan dasar eksplan / planlet perlu diketahui asal muasalnya,” pungkas Etty. Dari hasil penelitian yang dilakukan kulit pisang varietas Ambon dapat digunakan sebagai subtitusi nutrisi pada media Kultur In Vitro. Etty menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan kulit pisang varietas lainnya. (Muchtar)