Siswa-Siswi SMP Manfaatkan Bahan-Bahan dapur dalam Ekstraksi DNA

August 15, 2016, oleh: superadmin

15 Agustus 2016, oleh : Bagus Arrasyid, S.P. dan Ir. Agung Astuti, M.Si.

IMG_6721

Sumber : Dokumentasi Kegiatan Oleh Taufiq Hidayat

Setiap tanaman mempunyai sifat yang unik, karena terkait perbedaan sifat yang ada pada DNA dan pewarisan pada tanaman, itulah sebabnya di dunia ini terdapat keanekaragaman. Dan Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversitas terbesar di dunia. Demikian juga dalam budidaya tanaman, maka DNA menentukan berbagai sifat unggul seperti tanaman yang tahan hama dan penyakit, tanaman tahan kering dll. Untuk bisa mengembangkan tanaman dengan sifat unggul maka pemahaman dan pengkajian tentang DNA menjadi salah satu aspek yang sangat penting.

Semangat siswa-siswi Indonesia untuk mempelajari sains sangatlah tinggi. Terbukti setiap tahun media massa memberitakan kesuksesan putra-putri Indonesia di berbagai olimpiade dan kompetisi sains tingkat Nasional dan  Internasional. Ratusan siswa Indonesia pun melanjutkan studi di bidang STEM (science, technology, engineering, and mathematics) di berbagai universitas tingkat dunia. Sayangnya, akses ke pendidikan sains masih tidak merata di kalangan siswa-siswi sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Masih banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas laboratorium untuk pembelajaran sains.

Melihat kenyataan tersebut Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan workshop Ekstraksi DNA tanaman kepada siswa-siswi SMP dalam rangka meningkatkan minat siswa di bidang sains, khususnya pemuliaan tanaman dan dunia Pertanian sejak dini. Dalam workshop ini, sejumlah 20 Siswa SMP yang terdiri dari 10 siswa SMP Muhammadiyah Kasihan dan 10 siswa SMPN 1 Kasihan, melakukan kegiatan workshop di laboratorium Kultur In VItro Program Studi Agroteknologi UMY, pada tanggal 10 Agustus 2016.  Siswa-siswi SMP mempelajari konsep-konsep penting dalam biologi, namun mengekstraksi DNA tanaman dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar seperti : garam, alkohol, sendok, botol dan sabun.

“Ekstraksi DNA dapat dilakukan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar kita,  hal ini menunjukkan bahwa sains adalah ilmu pengetahuan dapat dipelajari di mana saja dan dekat dengan kita” Terang Ibu Ir. Agung Astuti, M.Si Selaku Pengelola Agriculture Training Center (ATC) UMY kepada siswa-siswi SMP.

Setelah mengikuti workshop ini, siswa-siswi SMP dapat memahami arti penting DNA dan genetika tanaman dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Peserta diharapakan dapat menjadi termotivasi untuk melanjutkan studi di bidang Pertanian dan mengembangkan dunia riset sains di Indonesia.

Hal ini juga disampaikan oleh siswi SMP N 1 Kasihan pada saat pembagian hadiah bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan Bapak Taufiq Hidayat, S.P. “Kenapa Pertanian Sangat Penting?” “Pertanian itu penting sekali karena, Pangan, Sandang dan Papan yang kita nikmati setiap harinya semua berasal dari hasil pertanian, Misalnya saja Nasi yang berasal dari padi, jadi temen-temen harus cinta dengan pertanian” jawab Agrit Kirana Bunda dengan sangat ceria di depan teman-temannya.